IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA SUKABUMI
Keywords:
Manajemen, Pembelajaran Al-Qur’an, Sekolah Menengah PertamaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen Pembelajaran Al-Qur’an pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Sukabumi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan mengetahui evaluasi manajemen pembelajaran Al-Qur’an pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Sukabumi.
Melalui penelitian dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dengan rancangan pendekatan studi kasus. Untuk menggali data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya hasil dari teknik tersebut dipilih sesuai fokus penelitian.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: Pertama, bervariasinya implementasi manajemen pembelajaran Al-Qur’an pada jenjang Sekolah Menengah Pertama di Kota Sukabumi. Meski kurikulum yang digunakan secara keseluruhan hampir sama, namun pada praktiknya berbeda di masing-masing sekolah. Yang menarik, hampir setiap sekolah pada jenjang ini tidak menerapkan Peraturan Walikota nomor 169 tahun 2013 tentang persyaratan ijazah atau surat keterangan sedang mengikuti pendidikan keagamaan dan pembinaan Al-Qur’an sebagai persyaratan dalam seleksi penerimaan peserta didik baru pada jenjang Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyyah Negeri di Kota Sukabumi. Hal ini dikarenakan setiap sekolah mempunyai peraturan masing-masing dalam penerimaan siswa baru, ada sekolah yang standar penerimaan atau tes masuknya harus mampu baca Al-Qur’an, jika tidak mampu maka akan ditolak meski membawa sertifikat madrasah. Sementara di sekolah lain, setiap siswa-siswi yang mendaftar tidak menggunakan standar, semuanya bisa diterima selama kuota untuk rombongan belajar masih ada, baik yang bisa membaca Al-Qur’an maupun tidak.
Kedua, perbedaan standar penerimaan siswa-siswi baru diatas sangat berpengaruh terhadap praktik manajemen pembelajaran Al-Qur’an di ruang-ruang belajar. Bagi sekolah yang menerima siswa-siswi masuk dengan standar sudah bisa membaca Al-Qur’an, maka tidak terlalu sulit mengejar standar kelulusan, sebaliknya bagi yang menerima tanpa seleksi maka cukup sulit untuk mengejar standar kelulusan tersebut.